41 Kesimpulan. Hasil analisis pada koran Kendari Pos edisi Jumat 2 Maret 2012 khususnya pada kolom Berita Utama, Bisnis, Sportif, Advertorial, Ragam, Info Selatan dan Iklan, terdapat sembilan kesalahan penggunaan tanda baca dalam penulisan singkatan dan lima kesalahan penggunaan huruf kapital dalam penulisan akronim. Lahirdari rahim Orde Baru, kemudian ikut mengirim rezim tersebut ke liang lahatnya.Begitulah perjalanan industri TV swasta pada akhir 1980an hingga lahirnya Reformasi pada 1998. Ishadi SK merekam masa-masa tersebut melalui buku Media dan Kekuasaan: Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto.. Sebagai seorang yang terlibat sangat dekat Berikutini adalah kesalahan dalam berbahasa indonesia Tabrakan yang menewaskan 2 pengendra motordi daerah juanda depok pada tanggal 24 nov 2013 sangat menghebohkan suasana di acara-acara berita di televisi,karena mobil yang menabrak pengendara sepeda motor tidak mempunyai sim. Dalam hal ini analisis faktor juga relevan Posisirating berujung pada rupiah yang mampu dikeruk melalui iklan. Ketiga aspek tadi boleh dikatakan resep laris dagangan televisi. Memang disukai. Gafar Yutadi, Manajer Departemen Pemberitaan Televisi Indosiar, mengakui bahwa peristiwa kriminal yang dikemas dalam segmen acara kriminal khusus, yakni Patroli, menjadi andalan utama. Dalamtelevisi tayangan berfungsi hiburan, mendidik, informasi, dan juga bisa mempengarui dalam diri seseorang. Televise menyiarkan dalam berbagai acara secara langsung dalam waktu bersamaan, pemirsa hanya bisa melihat/menerima tayangkan dalam telvisi misalnya iklan, music , berita, hiburan atau acara-acara yang lainnya . Menyambut2015 yang sebentar lagi akan dijelang. 2. Kekurangefektifan Wacana Karena Tidak Ada Pelesapan. Pada kalimat di atas, telah terjadi kesalahan berbahasa yakni kekurangefektifan wacana karena tidak ada pelesapannya. Dalam kalimat diatas banyak menggunakan kata saya. Seharusnya kata saya harus digunakan tidak terlalu banyak supaya Perkembaneandan Kesalahan Svamsul Ghufron Analisis Semiotik pada Iklan-iklan Aqua di Media Televisi 186 Bunga Diantirta YP An Analysis of Slang Words used in Social Media Sagra (Kovel) Berbasis Budi Pekerti Dengan Media Komik Berbahasa Jzv.a Dalam Aplikasi Kaidah Berbahasa Indonesia my Iþuwati 1012 1023 Pemasanganiklan di web atau situs-situs internetpun menjadi salah satu hal nan semakin banyak ditemui. Jika kita menelusuri tentang televisi, maka iklan nan akan ditayangkan Google di hasil penelusuran akan berupa produk-produk elektronik terkait dengan televisi. analisis pasar, risk management, dan tentu saja internet marketing. Anda KESALAHANBERBAHASA PADA NASKAH DAN PRESENTER BERITA BAHASA JAWA PROGRAM ACARA SUGENG ENJANG pada kenyataannya masih banyak televisi di Indonesia yang menayangkan berbagai acara berupa infotainment (information-entertaiment), iklan, bahkan sinetron-sinetron yang menayangkan adegan-adegan yang kurang mendidik, AnalisisKesalahan Berbahasa. 1. KESALAHAN LEKSIKAL PADA KARANGAN MAHASISWA BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING (BIPA) DARMASISWA UNJ : SEBUAH STUDI KASUS ANALISIS KESALAHAN 1. Pendahuluan Kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar dalam proses pembelajaran merupakan hal yang lumrah terjadi. Fase ini merupakan fase IiJe. Abstrak Bahasa merupakan peran penting dalam proses komunikasi. Seseorang dalam berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan bahasa, baik lisan atau bahasa tertulis. Bahasa dapat digunakan di semua tempat, termasuk media luar ruang, yang di toko papan nama, billboard, spanduk, dan lembaga signage. Contoh bahasa adalah suatu bentuk komunikasi yang pengiriman menulis. Menulis di media luar ruang di wilayah Kota Medan masih ditemukan banyak kesalahan, baik dari segi penulisan kesalahan ejaan, tanda baca, dan pilihan kata diksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penulisan di Kota media luar ruang di Medan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoritis dan metodologis. Pendekatan teoritis dalam penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kesalahan bahasa Indonesia, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung observasi, catatan teknis, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pemilahan dan ganti teknik. Presentasi menggunakan metode informal analisis data. Hasil yang diperoleh masih banyak kesalahan menulis di media luar ruang di Kota Medan yang tidak sesuai dengan aturan Indonesia. Di antara kesalahan penulisan menulis kesalahan ejaan, tanda baca, dan pilihan kata diksi. Kata kunci ejaan, diksi, tanda baca, kesalahan Bahasa A. PENDAHULUAN Bahasa memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Peran tersebut akan mampu memainkan fungsinya jika dalam tuturan akan tercipta komunikasi yang baik. Kegiatan bertutur selalu melibatkan dua hal utama, yaitu penutur komunikator dan petutur komunikan. Kegiatan bertutur pada dasarnya akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dikarenakan kegiatan bertutur merupakan sarana berinteraksi masyarakat satu dengan lainnya. Bahasa sebagai hasil bertutur mempunyai beragam fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa juga berperan dalam menyatukan masyarakat. Kehidupan yang dipenuhi semangat kekeluargaan akan mampu terwujud jika antarmasyarakat mampu berkomunikasi dengan baik. Tidak bisa diingkari bahwa alat komunikasi yang mampu mewujudkan tersebut adalah bahasa. Bahasa juga merupakan media bagi setiap manusia untuk menyampaikan ide, pikiran, gagasan, konsep, dan perasaan. Kehidupan masyarakat yang majemuk menimbulkan sebuah perilaku yang berbeda. Perbedaan ini tidak dapat dipungkiri, sehingga menciptakan sebuah proses komunikasi yang beragam. Proses komunikasi inilah yang dinamakan tindak ujar atau tindak tutur. Tindak ujar atau tindak tutur adalah kajian tuturan berdasarkan makna atau arti tindakan dalam tuturannya Chaer dan Agustina, 2004 65. Dalam hubungan dengan kehidupan masyarakat, bahasa Indonesia telah terjadi berbagai perubahan. Terutama yang berkaitan dengan tatanan baru kehidupan dunia dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, khususnya teknologi informasi yang semakin sarat dengan tuntutan dan tantangan globalisasi. Kondisi itu telah menempatkan bahasa Asing terutama bahasa Inggris pada posisi strategis yang memngkinkan bahasa itu memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Selain bahasa asing, penggunaan bahasa daerah khususnya bahasa Melayu Jakarta dan bahasa " gaul " telah mewarnai penggunaan bahasa Indonesia lisan. Bahkan, bahasa iklan sangat diwarnai oleh penggunaan bahasa daerah tersebut. Penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah tersebut telah mempengaruhi cara pikir masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia resmi. Kondisi itulah yang ArticlePDF Available AbstractThis study discusses the analysis of pronunciation errors in talk shows that occur in several television stations in Indonesia. The data collected for analysis was to see whether the standard spoken language used in talk shows or not when Speaking in talk shows and the errors found in their talk shows were constructed by their language standards. This research is a phonetic study of Indonesian sounds and pronunciation only. The theoretical framework used in this study is based on error analysis theory such as Corder, Selinker and Richards. It is also based on structural linguistic theories such as those elaborated by Pike and those put forward by Kridalaksana in analyzing sound errors in Indonesian. The design of the research method used in this study is in accordance with the error analysis in analyzing the error data collected from the talk show audience survey at each television station in Indonesia. This research was conducted to analyze the errors of vowels, diphtongs, and consonants. This investigation shows that the errors found in the data are as follows inter-language errors such as hypercorrection to take advantage of the use of standard languages caused by mother tongues such as Javanese, Batak, and Slang. Abstrak Penelitian ini membahas tentang analisis kesalahan pengucapan pada talkshow yang terjadi di beberapa stasiun televisi di Indonesia. Data yang dianalisis merupakan data yang digunakan untuk mengetahui apakah bahasa lisan standar digunakan dalam acara bincang-bincang atau tidak dan apakah kesalahan yang ditemukan dalam acara bincang-bincang dipengaruhi oleh bahasa standar yang digunakan. Penelitian ini merupakan studi fonetik tentang bunyi dan pengucapan bahasa Indonesia. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori analisis kesalahan seperti Corder, Selinker, dan Richards. Hal ini juga didasarkan pada teori-teori linguistik struktural seperti yang dielaborasi oleh Pike dan yang dikemukakan oleh Kridalaksana dalam menganalisis kesalahan bunyi bahasa Indonesia. Rancangan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan analisis kesalahan dalam menganalisis data kesalahan yang dikumpulkan dari survei penonton talk show di setiap stasiun televisi di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kesalahan bunyi vokal, diftong, dan konsonan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang ditemukan pada data adalah sebagai berikut kesalahan antarbahasa seperti hypercorrection untuk menghindari penggunaan bahasa standar yang disebabkan oleh bahasa ibu seperti bahasa Jawa, Batak, dan bahasa gaul. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Analisis Kesalahan Pengucapan pada Program.... 178 ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN PADA PROGRAM TALK SHOW DI TELEVISI INDONESIA Error Analysis Spelling Talkshow Program In Television Indonesia Emmy Erwina Universitas Harapan Medan, Medan, Indonesia emmyerwina8 Abstrak Penelitian ini membahas tentang analisis kesalahan pengucapan pada talkshow yang terjadi di beberapa stasiun televisi di Indonesia. Data yang dianalisis merupakan data yang digunakan untuk mengetahui apakah bahasa lisan standar digunakan dalam acara bincang-bincang atau tidak dan apakah kesalahan yang ditemukan dalam acara bincang-bincang dipengaruhi oleh bahasa standar yang digunakan. Penelitian ini merupakan studi fonetik tentang bunyi dan pengucapan bahasa Indonesia. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori analisis kesalahan seperti Corder, Selinker, dan Richards. Hal ini juga didasarkan pada teori-teori linguistik struktural seperti yang dielaborasi oleh Pike dan yang dikemukakan oleh Kridalaksana dalam menganalisis kesalahan bunyi bahasa Indonesia. Rancangan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan analisis kesalahan dalam menganalisis data kesalahan yang dikumpulkan dari survei penonton talk show di setiap stasiun televisi di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kesalahan bunyi vokal, diftong, dan konsonan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang ditemukan pada data adalah sebagai berikut kesalahan antarbahasa seperti hypercorrection untuk menghindari penggunaan bahasa standar yang disebabkan oleh bahasa ibu seperti bahasa Jawa, Batak, dan bahasa gaul. Kata-kata Kunci fonetik, pengucapan, analisis kesalahan Abstract This study discusses the analysis of pronunciation errors in talk shows that occur in several television stations in Indonesia. The data collected for analysis was to see whether the standard spoken language used in talk shows or not when Speaking in talk shows and the errors found in their talk shows were constructed by their language standards. This research is a phonetic study of Indonesian sounds and pronunciation only. The theoretical framework used in this study is based on error analysis theory such as Corder, Selinker and Richards. It is also based on structural linguistic theories such as those elaborated by Pike and those put forward by Kridalaksana in analyzing sound errors in Indonesian. The design of the research method used in this study is in accordance with the error analysis in analyzing the error data collected from the talk show audience survey at each television station in Indonesia. This research was conducted to analyze the errors of vowels, diphtongs, and consonants. This investigation shows that the errors found in the data are as follows inter-language errors such as hypercorrection to take advantage of the use of standard languages caused by mother tongues such as Javanese, Batak, and Slang. Keywords phonetics, pronunciation, error analysis How to Cite Erwina, Emmy. 2020. Analisis Kesalahan Pengucapan Pada Program Talk Show Di Televisi Indonesia. Ranah Jurnal Kajian Bahasa. 92. 178—187. doi Naskah Diterima Tanggal 4 Maret 2020—Direvisi Akhir Tanggal 24 Oktober 2020—Disetujui Tanggal 20 November 2020 doi Emmy Erwina 179 PENDAHULUAN Masalah pengucapan merupakan masalah bahasa yang penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Permasalahan bahasa yang perlu mendapat perhatian dalam perkembangan bahasa Indonesia adalah masalah sebutan atau lafal, namun banyak masyarakat yang masih belum berani mempelajarinya secara mendalam karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang masing-masing memiliki bahasa daerahnya sendiri. Pengaruh bahasa asing, bahasa daerah atau dialek terhadap bahasa Indonesia terlihat pada beberapa acara bincang-bincang di setiap stasiun televisi di Indonesia, karena sifatnya yang audiovisual, televisi dapat menghadirkan acara musik, film, sinetron, variety show, reality show, serta acara lainnya dengan melibatkan para selebritis idola khalayak Abdullah Aceng & Lilis Puspitasari, 2018 102. Selain itu juga dipengaruhi oleh beberapa bahasa asing seperti Belanda, Inggris, Arab, dan Sansekerta. Pengaruh bahasa asing, bahasa daerah atau dialek terhadap bahasa Indonesia dapat dilihat pada banyak lafaz atau sebutan. Pengaruh ini menyebabkan kurangnya keseragaman dalam penunjukan. Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab hingga saat ini di Indonesia belum ada pedoman penunjukan standar untuk bahasa Indonesia. Hal ini mungkin juga berlaku karena Indonesia terdiri dari wilayah yang sangat luas dan memiliki ragam bahasa, sehingga sangat sulit untuk membakukan sebutan bahasa Indonesia atau memilih salah satu istilah bahasa daerah yang dapat dijadikan acuan standar bahasa Indonesia. Dengan kata lain, bahwa secara resmi tidak ada sebutan baku untuk bahasa Indonesia. Ketidakseragaman sebutan ini membingungkan masyarakat umum, misalnya para pemain talk show di beberapa stasiun televisi, pemirsa televisi, dan pendengar radio dalam membedakan antara bentuk standar dan nonstandar. Sebutan non-seragam Indonesia sering kali diterapkan dalam situasi formal. Situasi formal berarti situasi yang terjadi di tempat umum masyarakat umum, tidak tertutup, memiliki peraturan perundang-undangan dan mengikuti adat istiadat yang berlaku Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008 279—837. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai situasi dan kondisi, sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan EYD Setiawati, Selis, 2016 45. Sebutan baku bahasa Indonesia ialah sebutan yang mengikut prinsip fonemik yang berdasarkan ejaan bahasa Indonesia, maksudnya sesuatu perkataan dilafazkan mengikut ejaan baku bahasa Indonesia atau menurut nilai bunyi huruf di dalam bahasa Indonesia. Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam pengunaannya Jamilah, 2017 42. Hal ini dapat dilihat dalam contoh kata makan yang Analisis Kesalahan Pengucapan pada Program.... 180 diucapkan sebagai [mãkan] dan kata masalah yang diucapkan sebagai [mãsalah]. Bunyi yang digambarkan dengan huruf a haruslah diucapkan sebagai [a] dan jangan berubah menjadi [e], [ə], atau [ε]. Kemudian, bunyi [k] yang terdapat di tengah kata haruslah diucapkan secara jelas dan jangan diganti dengan bunyi glotis [ʔ], contohnya perkataan pendidikan’ jangan diucapkan sebagai [pəndidiʔkan] tetapi harus diucapkan sebagai [pəndidikan], dan perkataan 'kedudukan' jangan diucapkan sebagai [keduduʔkan] tetapi harus diucapkan sebagai [kədudukan], manakala perkataan seperti mendudukkan’ haruslah diucapkan sebagai [mənduduʔkan], dan perkataan meletakkan’ haruslah disebut sebagai [mələtaʔkan] jadi, k’ yang pertama diucapkan dengan bunyi glotis [ʔ] dan k’ yang kedua diucapkan secara jelas Prihadi, 2010 60. Oleh karena itu, penulisan karya-karya ilmiah, baik berupa buku-buku teks pelajaran, buku-buku ilmiah maupun karya tulis ilmiah lainnya menggunakan ragam baku tulis sebagai standar penulisannya Jamilah, 2017 42, misalnya, jika seseorang itu berasal dari suku Jawa, maka sebutan perkataan mereka dipengaruhi oleh bahasa Jawa, jika suku Batak dipengaruhi oleh bahasa Batak, suku Sunda dipengaruhi oleh bahasa Sunda, dan orang Jakarta dipengaruhi oleh dialek Betawi. Penelitian ini membahas tentang analisis dan perbandingan pengucapan yang berbeda pada ucapan yang dihasilkan oleh pembawa acara dan bintang tamu yang berdiskusi di stasiun televisi di Indonesia dalam situasi yang formal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dari perbedaan pengucapan. Signifikasi penelitian ini ialah untuk menjelaskan bagaimana petunjuk pelafalan yang benar serta untuk memberikan kontribusi kepada para praktisi agar dapat mengimplementasikannya pada pengucapan yang sudah sesuai dengan standar. LANDASAN TEORI Penulis mendapati bahwa teori struktural sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh penulis, yaitu mengenai kajian sebutan kata baku bahasa Indonesia. Pendekatan struktural ialah langkah-langkah tertentu dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian bahasa, kita harus melakukan penelitian fonologi terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian morfologi dan penelitian sintaksis. Penelitian fonologi akan menjadi landasan untuk penelitian morfologi dan penelitian morfologi akan menjadi landasan untuk penelitian sintaksis Ismawati, 2011 38. Pendekatan struktural berfokus pada pencarian bentuk form dari gejala yang ada. Berdasarkan gejala itu, disusunlah suatu sistem yang dapat menjelaskan keberadaan bentuk tersebut. Dalam penelitian bahasa, bentuk itu dapat berupa sistem bunyi bahasa fonetik, Emmy Erwina 181 fonem, morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat Setiawan, 2016. Uraian deskriptif yang diterapkan oleh pengkaji untuk analisis kajian ini ialah aliran struktural Amerika. Aliran ini mewarisi ide dari para ahli antropologi budaya seperti Boas, ahli bahasa Bloomfield, serta ahli bahasa dan antropologi budaya. Teori yang juga digunakan dalam penelitian ini, yaitu kutipan wawasannya “One of the significant units of sounds arrived at for a particular language by the analytical... a constrastive sound unit”. Oleh karena itu, dapat dikatakan fonem sebagai satuan terkecil dapat diwujudkan dalam satuan kontras, yaitu pasangan minimal, misalnya, [čari] mencari dan [jari] jari tangan atau kaki. Dengan melakukan segmentasi pasangan minimal dan struktur fonemik dalam tuturan para informan dengan menggunakan analisis kesalahan-kesalahan atau perbedaan pengucapan dapat dipertanggungjawabkan, jika tidak maka akan terjadi perubahan dan pergeseran makna dari kata tersebut. Perubahan makna tersebut merupakan makna yang sebenarnya mengalami perubahan, sedangkan untuk pergeseran makna merupakan gejala penyempitan, perluasan, pengonotasian, dan pengasosiasian makna apakah makna tersebut masih layak di dalam satu medan makna S. Ramadan & Y. Mulyati, 2020 4. Terdapat berbagai kecenderungan yang kuat bahwa penggunaan Bahasa Indonesia mengalami pergeseran yang disebabkan oleh Bahasa Asing, seperti di media televisi, koran, baliho, iklan dan lain-lain. Kepedulian pengguna bahasa Indonesia sangat ada kaitannya dengan kualitas pengguna bahasa Indonesia tersebut R. Rahayu, 2017 32. Kualitas berbahasa seseorang dilihat dari kuantitas kosakata yang dikuasainya. Semakin banyak kosakata yang dikuasainya, maka kualitas berbahasanya pun semakin baik H. Astuti, N. Sukmawati, 2019 127. Namun, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, kesalahan berbahasanya pun tetap tak mungkin dihindari. Kesalahan berbahasa ialah penyimpangan dari kaidah-kaidah berbahasa, baik dari segi lisan maupun tulisan. Jadi, analisis kesalahan berbahasa ialah analisis tentang penyimpangan berbahasa yang terjadi di dalam proses mempelajari bahasa. Akan tetapi, kesalahan berbahasa mesti dibedakan dengan kekeliruan, sehingga dapat diketahui bahwa kekeliruan ialah berbahasa yang tidak sistematis yang mengacu kepada gagalnya penampilan performance, sedangkan kesalahan ialah penyimpangan yang sistematis yang berhubungan dengan gagalnya kemampuan atau kompeten competence Azmi, 2011 42. Kesalahan itu dapat dibedakan kepada dua, yaitu kesalahan antarbahasa interlanguage errors dan kesalahan intrabahasa intralingual errors. Penyebab kesalahan intrabahasa itu dapat dibagi menjadi 1 pengitlakan over-generalizations, 2 tidak mengetahui pembatasan Analisis Kesalahan Pengucapan pada Program.... 182 rumus ignorance of rule restrictions, 3 penerapan rumus yang kurang sempurnaincomplete application of rules, dan 4 membuat kesimpulan yang salah mengenai konsep false concepts hypothesized. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan survei yang diisi oleh beberapa orang terkait dengan kesalahan pengucapan kata yang dilakukan informan pembawa acara, narasumber, dan panitia pada acara talk show di stasiun televisi di Indonesia. Metode pemilihan data dilihat berdasarkan jenis stasiun televisi yang dipilih, tingkat pengetahuan terhadap acara televisi yang dipilih, acara talk show yang pernah dilihat/ ditonton, serta pengaruh kesalahan pengucapan kata yang dilakukan informan yang mengakibatkan acara talk show sering berulang. Menurut Solimun 2017 21, arti penting pencatatan adalah agar data dapat dianalisis berulang kali sehingga mendapatkan data yang valid. Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menyebar kuisioner yang berbentuk survei kepada masyarakat dengan menggunakan google form. Peneliti kemudian mengambil data dengan method average metode rata-rata dari hasil survei tersebut. Peneliti dapat menghitung berapa tingkat error dalam pengucapan kata di acara talk show di beberapa stasiun televisi di Indonesia. Penelitian ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mengukur pengucapan speeling dalam acara talk show, tetapi juga dapat memperbaiki pengucapan speeling dari acara talk show yang ada di Indonesia. Tanpa menggunakan survei dan method average metode rata-rata, sulit untuk memastikan apakah data tersebut sudah benar dan lengkap. PEMBAHASAN Survei diisi oleh 90 responden, dengan rincian usia sebagai berikut, 73,3% berusia lebih dari 20 tahun, 17,8% berusia kurang dari 20 tahun, dan 8,9% berusia 20 tahun. Hal ini berarti minat responden untuk melihat dan menganalisis kesalahan pengucapan error spelling pada acara talk show di beberapa stasiun televisi rata-rata berasal dari usia lebih dari 20 tahun. Berdasarkan data survei terkait dengan penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 51,1% responden berjenis kelamin laki-laki dan 48,9% berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa persentase responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan dalam melihat dan Emmy Erwina 183 menganalisis kesalahan pengucapan error spelling kata pada acara talk show di beberapa stasiun televisi. Berdasarkan diagram survei di atas, di antara 90 responden yang mengisi survei semua berasal dari 11 provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Persentase tertinggi atas responden yang mengisi survei berasal dari provinsi Sumatra Utara, yaitu sekitar 84,1%. Sisanya memiliki presentasi rtable = 0,250 and value of Sig ρttable = 1,645 dan value of Sig ρrtabel = 0,250 dan nilai Sig ρttabel = 1,645 dan nilai Sig ρJamilah JamilahTulisan ini mendeskripsikan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan bagaimana penggunaan bahasa baku dalam karya ilmiah mahasiswa. Ragam bahasa yang digunakan pada karya ilmiah adalah ragam baku tulis. Bahasa baku adalah bahasa standar yang digunakan dalam kalangan ilmiah. Ada kaidah-kaidah yang perlu dipenuhi dalam penulisan tersebut, yaitu sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan EYD.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan huruf kapital dan miring, bentuk penyerapan kata asing, penggunaan kata yang tidak tepat situasinya, pemotongan kata, dan kata-kata mubazir. Ratih RahayuThe purpose of this research is to describe the knowledge of culinary entrepreneurs in Pringsewu region about legislation relating to languages and the use of Indonesian and foreign languages, to explain the attitudes of culinary entrepreneurs in Pringsewu region towards languages and the use of Indonesian and foreign languages, and to explain the influence of the knowledge of the legislation toward the attitudes of culinary entrepreneurs in Pringsewu region. The result shows that the knowledge of culinary entrepreneurs in Pringsewu region about legislation relating to languages and the use of Indonesian, local and foreign languages can be considered low because almost all of the respondents have a limited knowledge of the legislation being asked in the questions;the language attitudes of culinary entrepreneurs in Pringsewu region can be considered good because the average value has reached influenceof the knowledge of the legislation relating to languages toward the attitudes of culinary entrepreneurs in Pringsewu region is not considered significant which is only 1%. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu mengenai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bahasa dan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing, menjelaskan sikap pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu terhadap bahasa dan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing, dan menjelaskan pengaruh pengetahuan tentang peraturan kebahasaan terhadap sikap bahasa pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu. Hasil Penelitian menunjukkan pengetahuan pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu mengenai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bahasa dan penggunaan bahasa Indonesia, daerah dan asing dapat dikategorikan kurang karena hampir semua responden tidak mengetahui peraturan perundang-undangan yang ditanyakan, sikap bahasa pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu dapat dikategorikan baik karena nilai rata-ratanya sudah mencapai 84,36%, pengaruh pengetahuan mengenai peraturan kebahasaan terhadap sikap bahasa pengusaha kuliner di Kabupaten Pringsewu tidak signifikan karena hanya sebesar 1%. Ahmad Sanusi AzmiSahih al-Bukhari adalah antara kitab utama yang mengumpulkan hadith-hadith sahih. Perkara ini telah disepakati oleh para ulama. Pelbagai khidmat dan usaha telah dilakukan oleh para ulama dalam mengembangkan serta menyebarkan isi kandungannya untuk kepentingan umat. Antara usaha-usaha tersebut seperti mensyarahkan hadith-hadith di dalamnya, memperincikan perawi-perawi, meringkaskan kitabnya serta menjelaskan kekeliruan dan kritikan yang dilemparkan terhadapnya. Kajian ini cuba mengupas kekeliruan serta kritikan yang pernah dilemparkan ke atasnya di samping mengemukakan penyelesaian dan jawapan berdasarkan sumber-sumber yang dihasilkan oleh para ulama dahulu sehingga kini. Kritikan adalah lebih menjurus kepada sanad dan matan dalam Sahih Bukhari. Maklumat dikumpul daripada kitab-kitab mustalah serta syarah-syarah hadith yang ditulis oleh ulama silam dan kemudian dianalisa untuk mencari punca dan penyelesaiannya. Kajian ini mendapati kedudukan Sahih al-Bukhari sebagai sumber asasi bagi hadith sahih tidak tergugat kerana semua kekeliruan dan kritikan telah IsmawatiN. HindartoLatar belakang masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya ketuntasan belajar klasikal siswa kelas X-3 SMA N 1 Bojayaitu sebesar 57,5%. Hal ini disebabkan kurangnya aktivitas siswa saat mengikuti pelajaran sehingga siswa menjadi pasif, gurumasih menjadi pemeran utama dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dan tepat diharapkan dapatmemotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika. Salah satu strategi dalam pembelajaran adalahmenerapkan pembelajaran kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Boja. Objek penelitian ini adalah kelas X-3 tahunpelajaran 2009/2010. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode tes, lembar observasi dan dokumentasi yangkemudian di uji dengan t-test untuk menguji peningkatan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif denganpendekatan struktural TSTS. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajarankooperatif dengan pendekatan struktural TSTS meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas X-3 SMA N 1 Boja. Dari penelitian inidapat disarankan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural TSTS dapat dijadikan alternatif untukmeningkatkan hasil belajar The background of this research was low classical learning mastery of SMA N 1 Boja student-grade X-3 due to inactive studentduring the lesson. In order to motivate student to be active in following the lesson and increase students' learning achievement, acooperative learning strategy was applied in the lesson, with the object of X-3 class. The data collection methods used in theresearch were test, observation sheet documentation method, while the increase of learning achievement was tested using conclusion, the application of cooperative learning model with structural TSTS approach can increase the learning achievementof X-3 class of SMA N 1 Boja. It was suggested to use cooperative learning model with structural TSTS approach as an alternativeway to increase students' learning cooperative learning model; structural TSTS approach; learning achievementPenggunaan Bahasa Indonesia Baku dalam Tesis Mahasiswa S-2Abdul FaisalJalilFaisal, Abdul Jalil. 2008. Penggunaan Bahasa Indonesia Baku dalam Tesis Mahasiswa S-2. Linguistik Indonesia. Vol. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Lanjutan Pertama KemendiknasPrihadiPrihadi. 2010. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta Direktorat Jendral Pendidikan Lanjutan Pertama Kemendiknas. ArticlePDF Available AbstractThe language error are often found in advertising slogan on television. The purpose of this study was to describe the meaning of Indonesian slogan and mistakes in advertisement of tea and coffee on television. The method used in this research is qualitative descriptive. Data sources in this study are words derived from the slogan of advertising in 2018 for tea and coffee drinks on INDOSIAR, RCTI, SCTV, MNC TV, ANTV, GLOBAL TV stations. Data collection techniques in this study are referenced and recorded. Data analysis in this study includes the interpretation of the meaning of the tea and coffee drink advertising slogan and the Indonesian language error contained in it. The results of this study are the meaning contained in the slogan of the advertisement of tea and coffee drinks on television showing that the advertising slogan makers display the superiority of their products in term of taste, product origin and health. Indonesian language error in the slogan of advertising for tea and coffee drinks on television include the use of foreign terms, the use of comma, elimination of conjunctions in clauses, improper use of prepositions, excessive use of elements, ambiguity of sentence, illogical sentence, non-parallel sequences, sentence that are not subject, words of affirmation, and influence of regional language. Keywords meaning, slogan, television, advertisement, language error MAKNA SLOGAN DAN KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA IKLAN MINUMAN DI TELEVISI Abstrak Kesalahan berbahasa sering ditemukan dalam slogan iklan di televisi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna slogan dan kesalahan berbahasa Indonesia dalam slogan iklan minuman teh dan kopi di televisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang berasal dari slogan iklan minuman teh dan kopi di stasiun televisi INDOSIAR, RCTI, SCTV, MNC TV, ANTV dan GLOBAL TV tahun 2018. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah simak dan catat. Analisis data penelitian ini meliputi interpretasi makna slogan iklan minuman teh dan kopi, serta kesalahan berbahasa Indonesia yang ada di dalamnya. Hasil penelitian ini adalah makna yang terkandung dalam slogan iklan minuman teh dan kopi di televisi menunjukkan bahwa pembuat slogan iklan menampilkan keunggulan produknya dari sisi rasa, asal usul produk dan kesehatan. Kesalahan berbahasa Indonesia dalam slogan iklan minuman teh dan kopi di televisi meliputi penggunaan istilah asing, penggunaan tanda koma, penghilangan konjungsi pada anak kalimat, pemakaian preposisi yang tidak tepat, penggunaan unsur yang berlebihan, ambiguitas kalimat, kalimat yang tidak logis, urutan yang tidak paralel, kalimat tidak bersubjek, kata imbuhan, dan pengaruh bahasa daerah. Kata kunci makna, slogan, televisi, iklan, kesalahan berbahasa Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. A preview of the PDF is not available Sri HaryatiMalan LubisKhairil AnsariThis study aims to find out the developmentof brochure-based teaching materials on persuasive text in grade 7th object of this study is grade 7th students of Dwi Tunggal Tanjung Morawa. The result shows that The process of developing the development of brochure-based teaching materials on persuasive text material was carried out in three stages, namely the preliminary study phase, the initial product development and product testing. At the stage of the preliminary study an analysis of the needs of teachers and students was carried out. The results of the needs analysis obtained data that 100% of teachers and students of Junior High School Dwi Tunggal Tanjung Morawa need teaching materials in the Indonesian language learning companion. In the initial product development stage, product design and product validation were carried out to 2 material experts and 2 media design experts. After the validation process, the product is declared feasible for testing. In the third stage, product testing was carried out in three ways, namely individual trials, small group trials and limited field trials. Individual trials obtained an average percentage of with the category "Very good", the small group trial received an average percentage of with the category "Very Good". Limited field trials received an average percentage of with the category "Very Good". Based on these data, obtained appropriate teaching materials to be used by teachers and students in NariusTranslating of a text needs enough skill and knowledge about the topic that will be translated. The meaning including in various language sources, lexical meaning, grammatical meaning, contextual or situational meaning, textual meaning, sociocultural meaning and idiomatic meaning. If it is connected to advertisement, meaning that will be delivered to listener or reader are messages that will persuade the reader for acting. Advertisement language is simple but it has persuasive function. The various advertisement forms have specific challenge in translating, because audio advertisement is different from visual and audio visual. Key words/ phrases translating, advertisement, meaning, advertisement typesMeira Anggia PutriJapan is the land of industry which produces many kind of products. To market their product one of the effective ways is by using advertisement. Advertisement is something that we always see in our daily life. We can find it anywhere, at the billboard, television, magazine, newspaper, radio, etc. Since the objective of any type of advertising is to persuade the public to buy product or service, advertiser uses many ways to convey his product message, one of them is by using figurative language. Figurative language is language that is used in an exaggerated fashion to represent an idea. Figurative language in advertising is used to help the consumer picture himself benefiting from the product or service being mentioned. Based on Abrams theory, figurative language divided into two classes figures of thought and figures of speech. Figures of thought grouped into five, they are simile, metaphor, metonymy, synecdoche, and personification. Japanese advertisers often use this figures of thought to their ads. This paper discusses about figures of thought in Japanese ad copywriting. The purpose of this paper is to analyze the use of figures of thought in Japanese ad Copywriting for knowing the message it contains. Keywords Japanese advertising, copywriting, figurative language, figures of LoflandLyn H. LoflandManual para la investigación cualitativa en ciencias sociales, en el que se presentan -paso a paso- técnicas para recoger, enfocar y analizar datos Koherensi Mikro Pada Karya Ilmiah MahasiswaG L AndovitaH PujiatiA Dan RahmatAndovita, G. L., Pujiati, H. dan Rahmat A. Tingkat Koherensi Mikro Pada Karya Ilmiah Mahasiswa. Lingua Didaktika. Vol. 12 No. 1, hal. 45-58.Analisis Wacana Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana MediaA BadaraBadara, A. 2014. Analisis Wacana Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta Relation dan Publik Relation dalam ManagementO U EffendyEffendy, O. U. 1986. Human Relation dan Publik Relation dalam Management. Bandung of Mass Communication, 5 th EditionD MelvinB SandraMelvin, D. dan Sandra, B. 1989. Theories of Mass Communication, 5 th Edition. New York-London Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja RosdakaryaJ MoleongMoleong, J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Iklan Luar Ruang di Kota SurakartaS RatnaA DewiRatna, S. & Dewi, A. 2016. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Iklan Luar Ruang di Kota Surakarta. Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta. Vol. 2 No. 5, hal. 46 -68.Analisis Kesalahan BerbahasaN SetyawatiSetyawati, N. 2013. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surakarta Yuma Pustaka.