1 Tujuan pendidikan merupakan dasar bagi pengembangan kurikulum pendidikan, pengalaman belajar dan evaluasi. 2. Tujuan pendidikan selaras dengan perilaku akhir yang ditetapkan. 3. Kurikulum meliputi kelompok ilmu dasar (alam, sosial, perilaku, humaniora), ilmu biomedik, ilmu kesehatan, dan ilmu kebidanan. 4. 13Cara Menjaga Kerukunan Dalam Keluarga. written by Derina Asta. Persoalan rumah tangga selalu datang silih berganti, mulai dari masalah yang kecil, bahkan masalah yang bisa dikatakan besar. dalam hal ini keharmonisan diantara pasangan tentu saja harus dijaga, karena keharmonisan merupakan kunci dari rumah tangga bahagia. Ayesha Andre Muhammad, Yasmin Fitrida. Akhudiat, juga dikenal dengan nama Diat (5 Mei 1946 - 7 Agustus 2021), adalah seorang penulis Indonesia, terutama menulis drama atau naskah lakon/skenario, juga menulis cerita pendek, puisi, buku umum (non-fiksi). [1] Akhudiat juga menerjemahkan beberapa karya drama atau tentang drama dari bahasa Inggris. 3) Disorganisasi keluarga, (4) pendidikan, (5) lingkungan hidup, (6) birokrasi, (7) agama dan keperyaan. Kata Kunci: Kritik Sosial, Naskah Drama, Sosiologisastra. 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan manusia begitu banyak peristiwa yang terjadi di muka bumi ini. Peristiwa ini terlahir dari segala kegiatan dan aktivitas Namun karena tidak diberi obat serta kontrol, sehingga Halimah kambuh dan kembali berulah," ujarnya, Jumat (5/8/2022). Keresahan warga karena sehari-hari Halimah selalu membawa pisau berkeliaran Selainitu, Tohirin ( dalam Niamul Huda,2011) juga menjelaskan Kunjungan rumah bisa bermakna upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling, kunjungan rumah dilakukan apabila data siswa utuk kepentingan pelayanan bimbingan atau konseling belum diperoleh ContohPercakapan Drama Negosiasi 5 Orang - Pembangunan Pabrik Semen. via bantulkab.go.id. Berikut ini merupakan contoh potongan adegan percakapan drama negosiasi dengan 5 orang tokoh cerita. BABAK 4. SETTING CERITA DI RUANG TAMU PAK LURAH. MALAM HARI. PAK LURAH, PAK DUKUH, DAN PAK HAJI SEDANG RAPAT DENGAN DUA TAMU DARI PABRIK SEMEN, PAK HASAN menjadiorang-orang yang sukses! Yayu : benarkah? aku sangat beruntung sekali jika begitu Echi : sudahlah! mari kita kembali ke ruangan untuk mencarikan Amel tempat duduk. Yayu : terimakasih! Kiki : sama-sama yayu. Terima Kasih Semoga Bermanfaat Para Pembaca Setia KBI 🙂. Baca Juga : Contoh Percakapan Dalam Bahasa Inggris Untuk 3 Orang sosiologisastra dalam naskah drama Orang-Orang yang Bergegas yaitu (1) 9 pengaruh globalisasi dalam keluarga, (2) dampak modernisasi pada kehidupan keluarga, (3) perbedaan ideologi antaranggota keluarga, (4) perbedaan sikap liberal antaranggota keluarga, (5) adanya rasa kasih sayang dalam keluarga, (6) kegelisahan yang dialami para tokoh, (7 DemikianlahArtikel Naskah Drama Fabel Tergesa Gesa 4 Orang, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Naskah Drama Fabel Tergesa Gesa 4 Orang ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang.Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Naskah Drama Fabel Tergesa Gesa 4 Orang ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui GYTd. Setiap keluarga pasti menginginkan sebuah keharmonisan. Tidak ada pertengkaran dan penganiayaan. Tetapi yang di alami oleh keluarga Hielda berbeda. Pada minggu pagi, ibu Hielda mengambili pakaian kotor yang akan di cuci. Ibu melihat ada noda lipstick di kemeja suaminya haa apa ini? Apa maksud nya? Suamiku berselingkuh lagi. Aku tidak bisa lagi menerima ini semua. Seketika itu ibu Hielda marah dan menemui suaminya. Ibu mas apa ini? sambil menunjukkan kemeja nya berani nya kamu berselingkuh. Ayah pagi pagi sudah marah, nuduh yg nggak bener lagi. Ibu semalam kamu kemana saja mas, aku menunggu mu pulang, aku berusaha positive thinking, mungkin kamu lembur. Tapi apa, kamu malah berselingkuh Ayah oh kamu mulai berani ngomong, aku sudah capek mendengar omelan mu setiap hari, aku bekerja untuk mu, jadi kamu jangan coba-coba untuk Hielda ; cukup, cukup, aku tidak kuat lagi yang setiap hari harus mendengarkan kalian bertengkar. Aku ada disini bu, yah. Aku sedih, aku terpuruk. Ayah menampar Hielda diam kamu. Kamu sudah mulai berani seperti ibumu ya Ibu sudah cukup mas, aku tidak bisa terima lagi kalau sampai anak ku menjadi pelampiasan mu. Aku menginginkan cerai dari mu. Ayah ok kalau itu mau mu, silahkan. Aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi. Hielda jangan meninggalkan aku bu yah, aku masih membutuhkan kalian Ayah kamu tinggal sama ibu mu saja disini, ayah akan pergi sekarang. Hielda ayah jangan pergi aku mohon Ibu sudah nak, biarkan ayah mu pergi, dia tidak pantas menjadi panutan, pergi kamu dari sini. Ayah Hielda pun pergi, ibu dan Hielda sangat sedih dan menangis. Hal inilah yang membuat Hielda berubah menjadi anak yang tidak bisa diatur dan mulai masuk ke dunia bebas serta sekolah nya menjadi bermasalah. Guru hari ini Hielda tidak masuk sekolah lagi. Apa dia sedang sakit dan opname? Atau dia sedang ada masalah keluarga. Sudah 2 hari ini dia tidak masuk sekolah. Kalau dia tidak masuk lagi, aku akan menelfon orang tua nya atau menjenguk kerumahnya. Iya ini yang terbaik. Dan ternyata Hielda bolos sekolah dengan teman nya yang beda kelas. Selama ini orang tua Hielda, terutama ibu nya tidak mengetahui kalau Hielda bolos sekolah. Hielda duuh asyik nya, semua masalah hidup ku serasa hilang, aku seperti melayang. Hahahaha Fifin iya Hiel. Mumpung masih muda ayo kita nikmati hidup kita ini. Hielda sepertinya tidak mungkin juga aku pulang dengan keadaan mabuk. Fifin kamu tidur dirumah ku saja, orang tuaku masih di luar kota, jadi mereka nggak bakal tau. bilang aja kalau kamu kelompokan dengan ku dan menginap dirumah ku. Hielda okelah, nanti sampai di rumah mu, aku akan menelfon ibu ku. Dirumah Hielda, ibu nya khawatir Hielda belum pulang, dan tidak ada kabar. Ketika ibu Hielda akan menelfon Hielda, Hielda menelepon terlebih dahulu. Ibu halo nak kamu kenapa belum pulang ? Hielda iya bu, Hielda ada tugas kelompok di rumah nya fifin dan sampai harus menginap karena besok harus dikumpulkan. Ibu oh iya nak, hati-hati ya, jangan lupa makan. Hielda ; iya bu. Ibu kenapa akhir-akhir ini anak ku terasa berbeda, tapi tidak mungkin anak ku salah pergaulan, dia anak yang baik. Semoga ini Cuma perasaan ku saja. Besok nya ternyata Hielda tidak masuk sekolah, dan bu guru langsung menjenguk ke rumah Hielda. Guru assalamualaikum. Ibu waalaikumsalam. Loh ibu guru, silahkan masuk. Guru iya bu terimakasih. Ibu ada apa ya bu kok tiba-tiba dating ke sini? Guru begini bu, sudah 3 hari ini Hielda tidak masuk sekolah, apa dia sedang sakit? Ibu apa bu, anak saya tidak masuk sekolah? Dia sekolah kok bu. Guru saya serius bu, berarti ibu tidak mengetahui nya. Ibu tidak sama sekali bu, karena anak saya selalu pamit ke saya, tetapi kemarin dia izin kerja kelompok sampai menginap karena hari ini harus dikumpulkan. Kemana anak saya ini? Guru apa ibu tau dia menginap di rumah siapa? Ibu tenang dulu bu kita cari bersama anak ibu. Ibu dia izin ke rumah fifin. apa ibu tau dia? Guru astaghfirulloh bu, dia itu anak nakal, tapi dia tidak sekelas sama Hielda, mana mungkin kerja kelompok kalau beda kelas. Kenapa ibu ceroboh, seharusnya ibu tau dengan siapa anak ibu berteman. Kalau sudah begini gimana bu. Ibu iya bu saya minta maaf, memang keluarga saya tidak harmonis dan saya sudah cerai dengan ayah nya Hielda. Mungkin ini yang menyebabkan Hielda berubah. Guru sekarang coba telfon Hielda bu. Ibu iya bu. sambil menelfon, tapi tidak di jawab tidak dijawab bu. Tiba-tiba ada orang yang memanggil ibu Hielda dengan sedikit berteriak. Bu sari bu, bu… membuat guru dan ibu hielda segera keluar Ibu ada apa bu berteriak seperti ini? Bu sari bu, Hielda ditemukan orang-orang pingsan dijalan dan mulut nya mengeluarkan busa. Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Ayo bu cepat kita susulin Hielda. Ibu mashaAllah Hielda anakkuuu, bu guru ikut kami ke rumah sakit sekarang ya. Guru iya bu, ayo cepat. Ibu terimakasih bu…. Sudah memberitahu, Bu Sari iya bu Mereka segera menuju ke rumah sakit, di jalan, ibu Hielda tak henti henti nya menangis dan berdoa. Sesampai nya di rumah sakit, mereka langsung menuju ke ruangan Hielda. Ibu dokter bagaimana anak saya? Dokter anak anda overdosis bu, tapi dia masih bisa mendengar kita dan berbicara terbata-bata. Ibu boleh menemui nya. Ibu Hielda, anak ku Hielda, kamu kok sampai seperti ini nak. Jawab nak. Guru & 2 anonym bu tenang bu tenang menenangkan ibu Hielda Hielda sambil terbata-bata I bu ma af kan Hielda bu. Hielda tidak bi sa mene ri ma per cerai an I bud an ayah. Ibu pasti ke cewa de ngan hielda. Ma afkan Hiel da bu. Ibu diam tak bisa berkata apa-apa Hielda awal nya aku Cuma mabuk, tapi aku dipaksa minum pil itu sama…..dan saat aku berjalan pulang aku sudah tidak kuat dan aku tidak bisa mengingat kelanjutan guru tolong tindak lanjuti ini bu, aku tidak mau…..semakin terjerumus. Guru iya Hielda, dia memang sudah nakal sejak awal, ibu guru akan menindak lanjuti ini hielda, kamu semangat ya, cepat sembuh nak. Hielda maafkan aku bu guru. Sebelum ibu nya menjawab, tiba-tiba ayah nya datang dengan wajah khawatir. Ayah nak kamu kenapa nak, kamu tidak bisa merawat anak kita, apa yang kamu lakukan, dasar ibu nggak becus. Ibu ini bukan saat nya kita bertengkar, kamu sadar, Hielda seperti ini gara2 kita, Hielda su dah bu yah, sambil memegang tangan kedua orang tua nya apa kalian mau mengabulkan permintaan terakhir ku? Ayah ibu apa nak ? apa anak ku? Hielda kembalilah seperti dulu, aku ingin melihat kalian tersenyum kembali tanpa ada nya pertengkaran. Aku mohon. Ayah ibu iya nak, kami akan mengabulkan nya demi kamu nak, kamu harus bertahan nak. Hielda terimakasih yah bu, hielda saying kalian, maafkan aku Hielda pun menghembuskan nafas terakhir nya. Ayah ibu Hielda kembali menjalin keluarga yang harmonis. Disisi lain fifin harus mendekam ditempat rehabilitasi. Dia ingin berubah dan menjadi lebih baik lagi. Disana dia menjalani kegiatan yang bermanfaat dan kegiatan sosial juga. Setelah beberapa tahun, fifin dinyatakan bebas, walau awal nya dia tidak diterima dilingkungan nya, tapi karena dia berubah dan ikut di kegiatan sosial, dia diterima lagi dengan terbuka. Dia sudah mengikuti ujian paket waktu di sel dan Alhamdulillah lulus. Dia sekarang kuliah di UNESA Fifin Jika aku menyadari semua nya dari awal, mungkin aku tidak akan merasakan pengalaman buruk ini, dan Hielda menjadi korban karena aku. Semoga dia tenang disana. Jagalah keluarga mu, NASKAH DRAMA Nama Pemain 1. Ayah Cindy Syahrizal Asrori 5 2. Ibu Cindy Qonita Ulfiatul M. 20 3. Cindy Fitria Duwi Ratna 11 4. Silvi Silvirian Nur Hidayah 23 5. Mirna Lailatul Ulfa M. 14 6. Leha, informan Aprilia Candra Wardani 7 7. Jessica, penumpang Hanifiah Zulkarnain 13 8. Ibu asrama Nahdliatul Latifah 18 Kelompok Satu Kelas XII IPA 1 Sekolah MA Negeri 1 Jember Karya TIM FORCE ONE Ilalang yang Berserakan Semenjak kecil Cindy besar di sebuah dusun terpencil yang jauh dari keramaian. Setiap hari yang ia lihat adalah hijaunya alam. Sejak kecil ia sudah terbiasa untuk membantu pekerjaan orang tuanya dan hal ini selalu ia jalani dengan hati ikhlas. Kehidupan ini terus Cindy jalani sampai usianya mencapai belasan tahun. Berbagai peristiwa di kampung telah membentuk karakternya menjadi orang yang lemah lembut, pemaaf, dan diwarnai cinta dari banyak manusia. Namun, semua itu seolah berlalu tanpa bekas. Saat bapak mengajak mereka pindah rumah ke kota lalu tidak lama kemudian menjadi orang yang mapan. Siang hari sepulang sekolah Cindy duduk termenung sambil mengisap sebatang rokok Hari ini aku dihukum lagi, di rumah bosan, di sekolah bete’. Ah.... sial banget sih hari ini. Ibu Cindy Astagfirullah. Kenapa kamu merokok, Nak? Kamu perempuan, tidak sepantasnya kamu berbuat seperti ini. Cindy Aku stress, Buk! Ibu Cindy Siapa yang mengajari kamu merokok? Cindy Temen. Tiba-tiba salah seorang perempuan datang lalu Ibu Cindy menemuinya. Petugas Selamat siang, permisi! Ibu Cindy Siang! Anda mencari siapa ya? Petugas Apa benar ini rumah Cindy Damayanti? Ibu Cindy Iya. Ada perlu apa? Petugas Ini ada surat untuk Ibu. Ibu Cindy Apa ada masalah dengan anak saya? Petugas Saya tidak tahu. Di sini saya hanya pengantar surat. Silahkan Ibu baca sendiri. Tolong tanda tangan di sini! Ibu Cindy Baiklah, terima kasih. Petugas Saya permisi dulu. Ibu Cindy Astagfirullah Cindy, sudah satu minggu kamu tidak belajar? kaget Ayah Cindy datang dalam keadaan mabuk Ibu Cindy Bapak mabuk? Ibu mau bicara, Pak! Ayah Cindy Tidak kok. sempoyongan Ibu Cindy Ibu mau bicara, Pak! Ayah Cindy Ada masalah apa? Apa masih kurang uang yang bapak beri? Ibu Cindy Ini bukan masalah uang pak, ini masalah Cindy! Ayah Cindy Kenapa lagi dia? Ibu Cindy Cindy sudah satu minggu tidak masuk sekolah. Kita harus berbuat sesuatu, Pak! Ayah Cindy Itu urusanmu! Aku nggak peduli. Ibu Cindy Itu anak Bapak juga! Darah daging Bapak! menangis Ayah Cindy Bukan! Aku nggak punya anak seperti dia! menunjuk ke arah Cindy Cindy Hentikan! marah lalu masuk kamar Ibu Cindy Cindy, keluarlah ibu mau bicara denganmu. Cindy... Cindy... Anak Ibu. Tak peduli dengan suara ibunya, Cindy tetap di dalam kamar dengan pintu yang masih tertutup. Kring… Kringg… Handphone Silvi berdering. Silvi Hallo, apa Cin? Cindy Gue suntuk banget nih, bisa keluar gak? Silvi Bisa kok. Cindy Ketemu di tempat biasa ya. Silvi Ok. Sore harinya Cindy keluar bersama Silvi. Mereka pergi ke sebuah mall. Silvi Eh liat baju yang ini deh? Keren gak? Cindy Heemm.. Silvi Ini limited edition. Gue udah beli kemaren, lo gak mau beli juga? Cindy Ih murah banget padahal harganya sangat mahal gue mah bisa beli sepuluh kalo kaya gini! Silvi Kalo yang ini bisa gak lo? Cindy Apalagi ini, gue bisa beli seratus kalo gue mau!. Silvi Kalo gitu ayo cari yang lain aja. Cindy Ayo! Ini bagus gak Sil? Silvi Ih, rendah banget sih style lo? Cindy Kalo yang ini? Silvi Norak ah warnanya, yang lain aja. Cindy Terus yang mana dong? Silvi Ini nih, barangnya mahal tapi berkualitas. Cindy Iya, iya bener. Gue mau beli yang ini! Yang ini juga. menunjuk baju Silvi Ini juga Cin... Cindy Heem, keren banget sih... Gue beli yang ini juga deh. Silvi Ya udah, yuk kita ke kasir! Cindy Iya, duh rempong banget sih! Berapa Mbak? Kasir Totalnya tiga juta seratus dua puluh ribu rupiah Mbak. Cindy Pakai ATM ya. Kasir Iya, silahkan. Terima kasih. Silvi Gue laper Cin, makan yuk.. Cindy Ayo, dimana? Silvi Ada restoran baru, lo harus coba lo harus coba! Cindy Okay okay, lo tau kan tempatnya?. Silvi Pasti dong. Eh lo yang traktir kan? Cindy Iya.. Tenang aja deh! Setelah belanja mereka pergi restoran. Mereka menghabiskan waktunya hingga larut malam. Sesampainya di rumah, tak disangka di depan pintu ada ayahnya. Ayah Cindy Dari mana saja kamu? Cindy Hhh… tidak peduli apa yang Ayah Cindy katakan, ia langsung pergi menuju kamarnya Ayah Cindy Kenapa kamu tidak menjawab Cindy? Cindy Untuk apa ? Gak penting!! berhenti di depan pintu Ayah Cindy Berani kamu sama Ayah?! Cindy Memang lo ayah gue? Ayah Cindy Jaga ucapanmu! sambil menuding Dapat uang dari mana kamu? Cindy Sudah deh ah, gue capek... Tau nggak sih? Ayah Cindy Berapa uang yang sudah kamu habiskan? Cindy Cuma tiga juta kok, sedikit kan? Ayah Cindy Itu uang, bukan daun! Enak saja kamu menghabiskan begitu saja! Cindy Memang selama ini lo gak pernah ngehabisin uang segitu buat beli minuman? Hah? nada keras Ibu Cindy Sudah berhenti! Jangan teriak-teriak, ini sudah malam! Malu didengar tetangga.. Ayo masuk! Bapak harus berkaca! Siapa yang sebenarnya foya-foya selama ini! Ayah Cindy Tutup mulut ibu! Ibu gak punya hak bicara seperti itu. Dasar istri gak becus. sambil mata melotot dan mengayunkan telunjuk di depan mata istrinya Ibu Cindy Sampai kapan Bapak mau seperti ini? Apa Bapak tidak kasihan kepada Cindy? Ayah Cindy Buat apa kasihan sama anak yang gak tahu diuntung kayak itu! Bisanya cuma ngabisin uang saja! Ibu Cindy Cukup pak! Apa Bapak tidak sadar siapa yang selama ini menghabiskan uang? Tiap hari depkolektor datang menagih semua hutang bapak! Terlalu muak mendengar pertengkaran orang tuanya. Cindy mengabaikan mereka. Esok harinya Silvi datang ke rumah Cindy. Tanpa permisi, ia langsung masuk ke dalam rumah dan mencari-cari Cindy. Silvi Cin.. Cin.. Lo dimana sih? Ibu Cindy tiba-tiba keluar kamar dengan ekspresi wajah sedikit kesal Nak, nak.. sebentar, kamu ini siapa? Kesini ada perlu apa? Silvi Oh jadi lo nyokapnya Cindy? Aku Silvi, teman anak kesayangan Ibu, Cindy. Aku cari Cindy, mana dia sekarang? dengan bahasa tubuh dan nada yang tidak sopan Ibu Cindy Oh jadi kamu temannya Cindy. Cindy sedang mandi, sebentar lagi selesai. Duduk dulu. Silvi Oh iya buk, sekalian ya bikinin aku teh tapi jangan terlalu manis, gulanya dikit aja ya buk, terus gelasnya harus bersih!. Ibu Cindy Iya, tunggu sebentar. berjalan sambil mengomel di dalam hati Silvi Aduh Ibu lama banget sih? Panas nih! Kamu bikin teh dimana sih buk? Lelet banget deh ah? Ibu Cindy Iya sebentar. sambil mempercepat pekerjaannya Cindy Aduh lo tuh rame banget sih! Silvi Iya tuh nyokap lo lama banget bikin minuman. Rumah lo panas banget sih Cin gak ada AC apa ya? Cindy Belum, nanti gue pasang deh. Silvi Kita jadi pergi kan? Cindy Lo bawel banget sih! Ya jadilah!! Mereka berencana pergi ke sebuah klub tanpa pamit kepada Ibu Cindy. Ibu Cindy Nak, ini tehnya.. Loh, dimana dia? Cin, Cindy... Dimana kamu nak? Ya Allah ternyata mereka sudah pergi. mencari-cari di seluruh sudut rumah Silvi Cin, lo belum pernah kan kesini? Cindy Tempat apa ini Sil? Silvi Ini namanya klub, ayo kita masuk. Cindy Gue takut... Silvi Kan ada gue, ngapain takut sih? Gue tunjukin semua wahana’ yang ada di sana. sambil menarik tangan Cindy untuk segera masuk ke dalam klub Musik disco menyala dengan sangat kencangnya. Semua orang yang ada di dalamnya begitu menikmati. Silvi Ada masalah apa Cin, kok lo kelihatan murung dari tadi? Cindy Orang tua gue, mereka sering bertengkar. Silvi Emang kenapa mereka? Cindy Rasanya gue gak kenal dengan keluarga gue sekarang. Semenjak di kota semuanya berubah. Silvi Udah lah Cin, kayak gitu mah udah biasa! Udah lah lo lupain semuanya, ayo kita seneng-seneng! Lo belum nyoba ini kan? Cindy Nggak ah, gue gak mau! Silvi Coba dulu Cin, segelas aja.. Gue jamin semua masalah lo bakal hilang ! sambil memegang segelas bir dengan kadar alkohol 40% Cindy Lo yakin? Ini aman gak? Silvi Gue yakin seratus persen! Ini coba aja! Cindy Gue gak bakal mati kan? Silvi Hahaha, kagak lah! Nih lihat gue minum ya? Gak apa-apa kan? Sekarang giliran lo! Cindy Gue cobain ya? sambil memegang botol lalu meminumnya Silvi Gimana? Enak kan? Cindy mengangguk-angguk Mereka menghabiskan malam di klub. Lalu datang seorang laki-laki yang bermaksud menggoda Cindy. Cindy Ih apa sih? Siapa kamu? risih Silvi Hai cogan... Mereka tak sadarkan diri hingga pagi datang. Namun Cindy tiba-tiba terbangun. Cindy Jam berapa ini? Gue dimana ? Apa? Jam sepuluh pagi? Sil bangun! Silvi Uuhhh…Apa sih? Cindy Udah pagi nih! Ayo kita pulang! Silvi Gue masih pusing! Cindy Ayo cepet bangun..... Silvi Apa! Sudah pagi ? kaget Cindy Iya! Mati gue! sambil menarik tangan Silvi lalu masuk ke dalam mobil Silvi Udah! Gue berhenti sini aja! Cindy Yakin lo? Silvi Iya. Bye... Di dalam perjalanan, Cindy memikirkan apa yang telah ia perbuat semalam... Cindy Apa yang udah gue lakuin? Kenapa semua terjadi begitu cepet? teringat masa kecilnya di desa Dulu gue gak kayak gini, hidup gue tenteram, tenang. Sekarang apa? Yang gue rasakan justru sebaliknya, gelisah, bingung, benci, marah, sedih! Semuanya kejelekan! Hidup gue hancur! marah kepada diri sendiri Cindy berjalan menuju rumahnya sambil terhuyung-huyung karena kepalanya sangat berat. Dia mempercepat langkahnya agar dia dapat langsung merebahkan diri di atas tempat tidur. Setelah sampai di depan rumahnya, ia bersembunyi di balik tembok. Ibu Cindy Ini semua salah Bapak! Ayah Cindy Jaga mulut ibu! Ibu aja yang tidak becus menjaga anak! Ibu Cindy Menjaga anak itu kewajiban orang tua. Bukan Ibu saja! Ayah Cindy Tapi aku kerja! Kan kamu yang ada di rumah! Seharusnya kamu yang ngurus! Dasar istri kurang ajar! Ibu Cindy Sekarang aku tanya siapa yang sering mabuk-mabukan sampai pulang larut malam? Ayah Cindy Aku sudah bilang, aku pulang pagi karena lembur kerja! Ibu Cindy Bohong! Bapak harusnya tau diri! Ayah Cindy Seharusnya kamu hormat kepada suami bukan malah menyalah-nyalahkan suami seperti ini! Ibu Cindy Rasa hormatku telah hilang karena Bapak! Ayah Cindy Sudah! Sudah! Aku muak dengan omelanmu tiap hari! Lebih baik kita cerai! Ibu Cindy Baiklah! Aku sudah tidak kuat dengan kelakuan kamu! Ayah Cindy Masih banyak wanita di luar sana yang lebih cantik dari kamu! Mendengar pembicaran itu, ia kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia pergi dari rumah dengan perasaan hancur. Dia berjalan menjauhi rumahnya dengan langkah dan hati yang berat. Cindy Aku benci kalian! Ini semua karena kalian! Gara-gara Bapak! Gak seharusnya kita pindah ke kota kalau akhirnya begini! Aku tidak ingin melihat wajah kalin lagi! Ya Tuhan! Hidupku hancur. Harus bagaimana aku saat ini?Aku tidak sanggup menerima kenyataan ini. Terlalu sakit untuk aku jalani sendiri! Ia mengemudikan mobilnya kemudian pergi ke stasiun. Karena hanya tempat itulah yang ia kenang bersama kelluarganya. Ia berdiri bersama dengan calon penumpang kereta lainnya dan masuk ke gerbong ketiga. Beberapa lama setelah ia tertidur, kereta sampai di tempat pemberhentiaannya dan seluruh penumpang berdesakan agar dapat segera turun dari kereta. Penumpang Bruuk. Maaf Mbak! Saya gak sengaja! Cindy Hah? Iya iya gak apa-apa. terbangun Informan Di sini stasiun Surabaya Pasar Turi. Bagi penumpang yang bertujuan Surabaya, periksalah barang barang bawaan anda. Terima kasih Seorang anak perempuan tampak bingung. Sementara tukang semir masih saja di situ sambil menghitung uangnya. Anak perempuan itu duduk di bangku yang sudah tersedia! Setelah agak lama…. Mirna Hai kenapa diam saja? Stasiun sedang sepi kereta api pun sudah tidur besok pagi berangkat lagi Cindy terdiam Mirna Pulanglah! Sudah tidak ada teman lagi. Cindy Hah? Mirna sambil mendekat Namamu siapa? Asalmu dari mana? Namaku Mirna penyemir sepatu. Namamu siapa? Sindi masih diam dengan heran Mirna Jika kamu diam saja itu tandanya kamu merasa enggan berteman denganku. Kalau begitu aku minta maaf telah mengganggumu. Aku pergi dulu. Cindy Mirna ?? Mirna Mirna menghentikan langkahnya, menoleh menatap Cindy dengan rasa iba Cindy Namaku Cindy aku dari Semarang. Mirna kembali duduk di samping Cindy Lalu kau akan kemana? Cindy Aku baru tau kalau ini Stasiun Surabaya dan aku sekarang tidak tau kemana aku harus pergi, aku bingung. Mirna Jadi kamu minggat? Kita harus lapor polisi agar kamu bisa kembali ke rumah. Cindy Jangan! Aku tidak minggat, tapi… Mirna Tapi apa ? Kalau kamu mau ceritalah! Cindy berpikir lama sekali Aku tidak lagi nyaman di rumah. Mirna Lalu pergi dari rumah? Cindy Ya, waktu di stasiun terbawa oleh kereta api tadi. Mirna Itu namanya minggat, Cindy! Cindy Tidak, aku kan tidak sengaja pergi. Mirna Kalau begitu ayo kuantar pulang. Cindy Tidak, toh orang tuaku tidak peduli padaku! Aku tidak mau kembali ke rumah! Mirna Bagaimana kalau kamu sekarang ikut aku saja. Cindy Kemana? Mirna Ke asramaku. Sesampai di asrama ia bertemu dengan teman-teman Mirna yang sudah tinggal bertahu-tahun. Mirna Bagaimana keadaan asramaku? Lumayan kan? Cindy Iya tidak terlalu buruk. Mirna Lumayan kalau hanya buat tidur. Cindy Hm… Aku boleh nggk tinggal di sini? Mirna Entahlah... Semoga Ibu asrama mau menerimamu. Cindy Siapa dia? Mirna Dia yang menjaga, memasak, dan mengurus asrama ini. Aku menganggapnya seperti ibuku sendiri. Cindy Memang ke mana ibumu? Mirna Aku tidak tahu di mana dia. Entah kenapa aku bisa sampai di tempat ini. Cindy Maaf, aku tidak tahu. Mirna Tidak apa-apa. tersenyum kecil Salah seorang teman Mirna datang ketika Cindy berada di dalam kamar mandi. Leha Siapa dia ? Mirna Cindy, dia tersesat. Leha Kamu ketemu dia dimana? Mirna Di stasiun tempat biasa aku bekerja. Leha Dia dari mana? Mirna Semarang. Leha Kok dia bisa sampai disni? Kan jauh sekali Semarang ke Surabaya? Mirna Entahlah. Aku tidak tahu. Leha Kok orang tuanya tidak mencarinya sih? Mirna Dimlah! Jangan bertanya terus! Aku capek Leha Oh, begitu…. Iya. Ibu asrama datang dan melihat Cindy dengan ekspresi keheranan karena jarang ada orang asing masuk ke dalam asrama ini. Ibu asrama Mirna siapa dia ? Kok kamu ngajak temenmu ke sini gak bilang ibu? Mirna Maaf Bu, saya merasa kasihan dengan dia. Dia terlantar di stasiun. Izinkan dia tinggal disini ya Bu? Ibu asrama Hidup ini gak ada yang gratis. Dia boleh tinggal di sini, tapi dengan 1 syarat. Cindy Apa itu Bu? Ibu asrama Kamu harus bekerja. Mirna Bagaimana Cin? Kamu setuju? Cindy Iya sudah gak apa-apa. Ibu asrama Baiklah. Mulai besok kamu bekerja seperti Mirna, menyemir sepatu di Halte. Cindy Iya Bu, terima kasih. Mirna Salat yuk? Cindy Apa? Salat? Mirna Iya, ini kan waktunya salat Magrib. Cindy Sudah lama aku tidak salat. berkata pelan Mirna Apa? Aku tidak dengar. Cindy Oh, tidak apa-apa. Mirna Ya sudah ayo, nanti keburu habis waktunya. Cindy Iya terpaksa Di dalam surau, terlihat Leha dan Jessica yang telah duduk di barisan paling belakang. Jessica Iiih siapa itu?Anak baru? berbisik kepada Leha Leha Dia temannya Mirna. Dia datang dari semarang. Mirna Assalamu’alaikum, kenalin ini teman baru kita namanya Cindy. Leha Hai Cindy, kenalin namaku Leha. Cindy Aku Cindy. Leha Hei Jessica, ayo kenalkan namamu. Jessica Apa sih? Males banget kenalan sama orang baru! Sok cantik lagi. Bisa-bisa aku tersaingi. Leha Huus! Kamu gak boleh bicara seperti itu. Mirna Ini Jessica Cin. Cindy Aku Cindy, Jessica. Jessica Sembarangan aja, panggil aku Kak Jessica! Enak saja! Mirna Apa sih kamu Jes, minta dipanggil kakak segala. Udah Cin, jangan dengar perkataan dia. Dia agak sinting! tertawa pelan Jessica Oh dasar Mirna jelek! Mirna Kamu tuh! Dasar belagu! Leha Eh, udah udah! Di dalam surau kok malah bertengkar sih. Nanti berantemnya di luar aja. Cindy Betapa tenangnya hatiku saat dibacakan nama-nama-Mu Yang Agung. Tak ku sangka bisa merasakan teduhnya hidup setelah sekian lama. Maafkan dosaku Ya Allah... Setelah salat mereka membersihkan surau. Ketika Cindy menyapu lantai Jessica mulai melakukan aksi konyolnya. Jessica Brukk... Upps, maaf aku gak sengaja. Yaa, airnya tumpah deh. tersenyum sinis Cindy Iya tidak apa apa. Kita bersihkan bareng aja ya? Jessica Enak aja, aku disini senior sedangkan kamu masih junior. Seharusnya kamu dong yang bersihkan! Ini serbet, kamu bereskan sendiri yaa. Aku mau kembali ke asrama. Aku capek seharian cari duit. Oh ya, sekalian juga kamu selesaikan pekerjaanku ya. Cindy Baiklah. menangis Mirna Kamu kenapa menagis? Loh bukannya ngepel itu tugas Jessica ? Ke mana dia? Cindy Tidak apa apa. Jessica kembali ke asrama, katanya dia mau istirahat. Mirna Kamu disini baru, lebih baik sekarang kamu kembali ke asrama. Biar aku sama Leha yang beresin ini semua. Lagian kamu habis perjalanan jauh juga kan. Tentunya butuh istirahat. Cindy Makasih yaa Mirna, Leha. kembali ke asrama Leha Iya sama-sama Cin. Lagian aku udah biasa kok. Cindy Maaf ya, aku merepotkan kalian semua. Mirna Sudahlah, tidak apa-apa kok. Jessica berbaring di salah satu kamar asrama, kemudian ibu asrama mengunjungi kamar itu. Tok tok tok.. Jessica Iya masuk aja siapa?? Ibu asrama Ini ibu!! Jessica Oh baik buu. terburu-buru membuka pintu Ibu asrama Ranjang kamu kan yang paling besar di sini. Kamu juga sendiri tidurnya. Jadi ibu putuskan Cindy mulai nanti malam tidur sama kamu. Jessica Tapi bu?? Ibu asrama Gak usah tapi-tapian. Turuti saja! Jessica Masak saya harus tidur sama anak baru itu. Ibu asrama Memang kenapa? Apa ada masalah? Jessica Oh tidak, bagaimana kalau anak itu sama Mirna saja. Sepertinya Mirna lebih menerima kedatangan anak itu. Ibu asrama Panggil dia Cindy! Jessica Iya maksud saya Cindy yang gak asik itu. Ibu asrama Kamu sama Cindy itu senasib. Bahkan bisa saja nasib Cindy lebih baik dari kamu. Kamu gak boleh sombong, terima kedatangan dia dengan baik. Jessica Iya Bu iya, saya mau tidur sama Cindy yang cantik itu. Tapi ada satu syarat? Ibu asrama Syarat? Untuk apa syarat? Disini kamu bukan siapa-siapa kamu sama saja seperti mereka. Ibu yang berhak menentukan semuanya! Jessica Iyaa bu. Saya minta maaf kalau saya salah. Ibu asrama Bagus kalau begitu. Ya sudah Ibu tinggal dulu. Ibu mau menyiapkan makan malam. Jessica Iya Bu. Cindy tiba di asrama dan masuk ke ruang depan yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya anak asrama. Ibu asrama Cindy? Apa ada kamu di sana? berteriak Cindy Saya disini bu. Ibu asrama Mulai nanti malam kamu bisa tinggal disini dan kamu bisa tidur dengan Jessica, Ibu sudah bicara dengan dia. Cindy Baik bu. Cindy menerima tawaran ibu asrama dengan pasrah Ibu asrama Jessica.. Sini! Jessica Iyaa bu? Ada apa? Ibu asrama Ini Cindy sudah datang ajak dia ke kamar! Jessica Baik bu.. Ayo Cin kita ke kamarku, eh maksudnya kamar kita. Cindy Iya Jes. Jessica dan Cindy berjalan menuju kamar. Cindy diam saja, ia tidak berani bercakap apa pun dengan Jessica setelah apa yang Jessica lakukan padanya. Jessica Kenapa kau diam saja? Cindy Tidak apa-apa. Jessica Ibu asrama memintaku agar kamu tidur seranjang. Sebenarnya sih oogah banget aku tidur sama kamu. Cindy mengangguk Jessica Kenapa diam? Kamu gak asyik banget sih. Cindy Tidak apa-apa. Jessica Kenapa? Takut? Mau jadi pengecut? Jangan brani rani kamu ngadu ke ibu asrama ya. Hilangkan wajah sedimu itu. Tetap di kamar. Akhirnya makan malam pun tiba. Ibu asrama Anak-anak ....... Makan malam sudah siap. Anak Asrama Iya bu. Ibu asrama Ayo nak cepat. Hari ini Ibu menyiapkan makanan enak untuk kalian. Ibuk asrama cindy mana?? Mirna kurang tau bu. Ibu asrama Jess? Bukannya terakhir cindy bersamamu? Mana dia seharusnya kamu ajak dia makan malam. Jessica aku tadi ke kamar mandi bu. Trus langsung kekamar dulu. Mungkin dia tidur atau memang sengaja gak mau makan bareng kita. Ibu asrama sudah jangan zuudhon. Sana cepet ke kamar. Ajak dia makan. Jessica saja bu? Ibu asrama iyalah siapa lagi! Jessica baik bu. Ibuk asrama ayaok yang lain dimuali makannya. Jessikake kamar…………… Jessica eh cin?? Kamu gak denger ya ibu asrama panggil kita semua buat makan malam? Cindy denger kok. Jessica terus kenapa kamu masih dikamar? Aku kan jadinya yang kenak, aku harus kembali kekamar,! Seharusnya aku sudah makan bareng mereka. Cindy Loh katamu tadi aku harus tetep kamar. Ya udah aku gak keluar jes. Jessica Kamu itu gak cerdas banget seh. Kalok ibu asrama yang panggil kamu kamu harus ke luar. Cindy tapii kan.. Jessica tapi apa masih mau nyolot? Udah gak usah banyak omong! Ayok keluar. Aku lapper!! Cindy iya jess, maaf! ……. Ibuk asrama kenapa kamu baru kesini. Tadi gak denger ibuk panggil ya? Tidur? Cindy tidak bu. Saya denger, tapii.. Jessica eee.. tadi dia masih beresin bsrsngnya bu. Dia kan tadi langsung ke musolla. Cindy ee iya bu. Ibu asrama iya sudah cindy makan ya, lauknya seadanya. Cindy baik bu. … Jessica aku kemar dulu. Jessica kemabali ke kamar. ……… Jessica kira kira apa ya yang harus aku lakuin? Biar dia gak betah tidur sama aku? Ahaa, kecoak!! Jessica mulai melakukan aksi usilnya, mencari kecoak, kemudian kecoak itu ia taruh di balik selimutnya.. Kemudian Jessica bergegas berbaring dengan tujuan ia bebas dari tuduhan. Di meja makan Mirna cin.. kalok makannya udah kamu langsunng ke kamar aja istirahat, biar aku yang cuciin piring kamu. Cindy biar aku saja mir, Mirna untuk mala mini biar aku saja. Besok dan seterusnya kamu. Cindy iya mirr. Maksih banyak ya, aku juga capek ini abis perjalanan jauh. Cindy bergegas menuju kamar yang sudah ibu asrama tentukan. Cindy Wah ternyata Jessica sudah tidur. Mungkin dia capek banget seharian kerja. cindy nyelimutin jes Kemudian ia berbaring di sebelah Jessica. Tak lama kemudian cindy merasa aneh. “sepertinya ada sesuatu dibalik selimutku” pikirnya dalam hati. Ahhhhhhhhh, kecoaaaaakkkk.. terian cindy. Jessica dan terbangun, Jessica Ada apa cin?? Kamu ini bikin orang terbangun saja. Kamu gak tau apa akuk capek banget. Cindy maaf jess, ada kecoan di balik selimutku. Jessica Mana?? Kamu mimpi ya? Atau memang sengaja? Teriak di sebelah telingaku? Ibuk asrama datang Ibuk asrama ada apa ini malem malem teriak teriak!! anak asrama yang lain masuk ke kamar jg Jessica ini bu cindy teriak di sebelah telingaku. Mungkin dia sengaja biar aku bangun. Mungkin dia mau balas dendam aku tadi asrama gak sengaja nyenggol ember pas dia ngepel. Cindy tidak bu. Tadi asa kecoak di selimut saya. Jessica manaa?? Gak ada gitu! Ibuk asrama sudah sudah! Kembali ke kamar semuanya! Sudah malam ini. Keesokan harinya semua anak pergi bekerja. Leha Koran...... Koran.... Jessica Leha, koran kamu sudah laku berapa? Leha Ini baru laku 10 Jes. Kamu udah dapat uang berapa? Jessica Daganganku masih belum laku nih Ha. Baru dapet uang sedikit. Leha Ya sudah ayo kita kerja lagi biar dapat uang banyak. Jessica Okay. Eh Cindy mana? Leha Itu di halte. Dia cepat menyesuaikan diri, tuh lihat dia sudah punya pelanggan. Setelah dua bulan berlalu, Leha kembali menjual koran dan mendekati posisi Cindy berharap akan mendapat pelanggan seperti Cindy. Leha Koran… Koran… Koran Koran... Koran Bu, koran Pak, berita terbaru. Suami bunuh istri. Kematiannya tragis. Cindy Di mana kejadiannya Ha? Leha Aku sih gak pernah baca-baca isinya selama ini Cin. Tinggal lihat judulnya aja terus aku tawarin deh ke orang-orang. Cindy Hahaha, kamu lucu ya Ha! Penjual koran kok gak tau berita yang sedang terjadi. Leha Males banget buat baca Cin. Cindy Sini coba aku lihat! Apa? menjatuhkan koran yang ia pinjam lalu menangis. Leha Kenapa Cin? Cindy Berita yang di dalam koran itu orang tuaku. menangis terisak-isak Leha Benarkah? Cindy mengangguk sambil menangis lalu pergi Leha Mau ke mana Cin? Cindy Ke asrama.. Aku harus pulang. Leha Pekerjaanmu kan belum selesai. Cindy tak menghiraukan perkataan Leha. Kemudian ia sampai di asrama dan mengepak barang bawaannya. Ibu asrama Ada apa Cin? Mau ke mana? Kok bawa tas segala? Cindy Maaf bu, saya harus pulang! sambil membereskan barang-barangnya Ibu Asrama Kamu mau pergi? Cindy Iya! bergegas peergi Ibu Asrama Kenapa kamu menangis, Nak? Cindy Maaf Bu, saya harus pulang menjenguk Ibu saya. Ibu Asrama Ia sakit? Cindy Tidak! Saya pamit, Bu. Terima kasih telah menerima kehadiran saya di sini. Ibu asrama Ya sudah hati-hati. Kami semua merindukanmu dan senang ada kamu di sini. Cindy Assalamu’alaikum Ibu Asrama Wa’alaikum salam Cindy menaiki kereta api dengan wajah yang lesuh dan penuh dengan perasaan bersalah. Ia ingat segala perlakuannya kepada ibunya. Sesampainya di rumah ia melihat bendera kematian. Cindy Ibu, jangan tinggalkan Cindy. Maafkan Cindy, Bu, maaf. Cindy salah. Cindy sadar, Cindy gak pernah pedulikan ibu. menangis Silvi Cindy... Sabarkan hatimu ya. Ibumu menitipkan ini padaku. Cindy Ibu................. histeris setelah membaca surat Sil, antarkan aku ke makam ibuku. Silvi Ayo... Cindy Ibu... banyak kesalahan yang udah Cindy perbuat. Cindy gak mendengarkan perkataan Ibu. Cindy anak durhaka! Cindy gak peduli sama Ibu! Cindy bodoh! Cindy menyesal... Jangan tinggalkan Cindy sendiri, Bu... menangis tersedu-sedu sambil memegang batu nisan. Silvi Semua ini takdir Allah, kamu harus terima dengan hati yang ikhlas. Ibumu memikirkanmu selama ini. Dia khawatir dengan keadaanmu. Dia sayang sekali kepadamu Cin. Cindy Ya Allah.... Ampuni dosa ibuku, lapangkanlah kuburnya. Aku sayang dia Ya Allah, sayangilah ia seperti ia menyayangiku dari kecil. menengadahkan tangan Kenapa ibu sampai dibunuh ayah, Sil ? terbata-bata Silvi Saat ibumu pulang ke rumah, ayahmu datang bersama seorang gadis. Mereka bermesraan di rumah. Ayah dan ibumu bertengkar hebat. Ibumu mencari keberadaanmu selama ini sedangkan ayahmu tak pernah peduli. Mungkin karena kesadaran ayahmu telah hilang, ia menusuk ibumu dengan pisau. Sabar ya Cin. Anggap ini cobaan dari Allah SWT. Aku juga minta maaf jika selama ini tidak menjadi teman yang baik untukmu. Karena aku, kamu jadi begini. Cindy terdiam sambil menangis sekencang-kencangnya mengenang ibunya. Ia merenungi segala perbuatannya hingga ia menyesal dan ia ingin berbuat baik untuk menebus segala kesalahannya. Kemudian Cindy kembali ke rumah dan melihat ayahnya sedang duduk sambil tertawa sendiri. Ayah Cindy menjadi tidak waras akibat perbuatan yang ia lakukan semenjak Cindy dan Ibunya pergi. Cindy pun menangisi keadaan ayahnya dan berjanji akan menjaga ayahnya walau ayahnya tidak lagi sehat seperti sebelumnya. SELESAI Yups, itulah karya kami... Thanks yaa udah baca, semoga bermanfaat!! No! Jangan disalahgunakan yaa guys - Sebuah kasih sayang keluarga ditampilkan melalui contoh naskah drama berikut ini. Contoh naskah drama untuk empat orang termasuk narator sebagai pemenuhan tugas seni peran di sekolah. Contoh naskah drama untuk empat orang tentang keluarga ini cukup menguras air mata. Cerita dalam naskah ini diadaptasi dari kejadian yang sering terjadi di dunia nyata. Berikut ini contoh naskah drama untuk tugas seni peran di sekolah atau organisasi. Bapak membantu Ibu memasak di dapur rumah sederhana mereka yang nyaman karena kehangatan keluarga. Nisa datang dari dalam rumah, merasa ragu untuk mendekati kedua orangtuanya yang belum menyadari kehadirannya tersebut. Nisa berdiri diambang pintu dapur, melihat kertas di tangannya dan orangtuanya secara bergantian. NISA Gimana dong? [cemas] IBU Nisa ...! [menoleh] NISA I-iya, Bu. [menoleh ke ibu memaksakan tersenyum] IBU Kenapa di situ? Ayo sini! [tersenyum] NISA I-iya. Langkah Nisa disambut senyum oleh kedua orang tuanya. NISA Bu, Pak ... [ragu-ragu] Bapak dan Ibu saling menatap khawatir. BAPAK Kamu kenapa, Nis? Ada apa? [penuh perhatian] IBU Iya Nak, kamu kenapa? NISA Ini ... [memberikan kertas yang dipegangnya] BAPAK Apa ini? [lekas membuka] IBU I-ini .... [kembali saling menatap dengan bapak] BAPAK + IBU Nisa... [merasa bersalah] NISA Gak papa, Bu. Nisa juga gak tertarik kok. [senyum kecut] NISA Nisa gak mau bikin Bapak sama Ibu susah. Keputusan Nisa udah bulat. Nisa mau cari kerja aja, buat bantu ibu sama Bapak. Nisa gak mau Bapak kerja berat cuman buat Nisa kuliah. BAPAK Nisa ... Maafin Bapak, Nisa. NISA Bapak ... Gak perlu minta maaf, lagian nanti kalau Nisa udah kerja, Nisa bisa bantu Bapak sama ibu. Kalau untuk kuliah, Nisa bisa nabung dari uang kerja itu, iya kan? IBU Maaf ya Nisa, kamu harus kehilangan kesempatan kuliah ini. Karena kami tidak bisa menjamin biaya kuliah kamu. Bukannya kami tidak mau berusaha, hanya saja... Kami tidak bisa menjanjikan harapan yang kami sendiri tidak bisa memastikan hal terkecilnya sekalipun. NISA Gak papa, Bu. Nisa ngerti kok. Lagian Nisa juga udah capek. Mau istirahat dulu dari kejaran tugas sekolah, hehe. [menghibur] IBU Maaf ... [memeluk Nisa diikuti Bapak memeluk keduanya] NISA Nisa mau ke kamar dulu buat ganti baju. Nisa pun pergi meninggalkan orangtuanya untuk mengganti baju seragam sekolahnya. IBU Pak, ibu bener-bener ngerasa bersalah sama Nisa. Hatinya pasti sakit banget. [berkaca-kaca] BAPAK Bapak yang paling bertanggungjawab, Bu. Bapak gak bisa ngasih yang terbaik buat Nisa dan Ibu. Buat makan aja, bapak gak bisa ngasih dengan nominal yang menentu. Maafin bapak, Bu. [berkaca-kaca, merasa bersalah] IBU Jangan gitu, Pak. [menggenggam tangan suaminya] IBU Bapak udah jadi suami dan ayah yang bertanggungjawab untuk keluarga. Bapak menafkahi kami dengan uang halal yang cukup. Ibu dan Nisa, sangat bersyukur. Ada bapak di hidup kami. BAPAK Maaf, Bu. [membalas genggaman tangan istrinya] Di kamar, Nisa luruh ke lantai sambil menangis. NISA Nggak, aku gak boleh nangis. Ini demi ayah dan ibu. Aku harus kuat. Masih banyak waktu untuk kuliah. Aku punya banyak waktu buat nabung uang kuliah sendiri. Nisa kembali memandangi kertas yang ia dapat dari sekolah yang ditunjukkan kepada orangtuanya tersebut. NISA Tuhan, aku bukannya tidak bersyukur. Menyia-nyiakan beasiswa kuliah yang diberikan untukku ini. Tapi ... Semua keperluan kuliah tidaklah murah. Meskipun semua uang kuliah dibiayai sepenuhnya. Aku tidak mau membebani kedua orangtuaku untuk membiayai keperluan hidup selama kuliah. NISA Ditambah lagi, jarak yang begitu jauh. Aku tidak bisa meninggalkan kedua orangtuaku disini sendiri. Mengingat kesehatan ibu yang kerap kali berubah, membuatku khawatir. NISA Ayah juga tidak muda lagi. Aku tidak bisa egois memintanya bekerja lebih keras diusia sekarang. Tidak bisa. Aku tidak mau. NISA Dunia kerja dengan menyandang status sarjana memanglah menggiurkan, namun jika untuk mencapainya harus membebani kedua orangtuaku yang sudah renta, rasanya tidaklah bijak. NISA Tuhan, mohon permudah urusanku. Lancarkan rezeki dan impianku untuk dapat terwujud. Dengan kekuatan sendiri, aku mohon kekuatan agar aku tidak mudah menyerah dan kalah. Nisa pun menghapus air matanya dan lekas bersiap untuk kembali membantu orangtuanya di dapur. Demikian contoh naskah drama singkat untuk empat orang termasuk narator dapat menguras air mata.***